01 November 2015

Perubahan Isi ISO 9001-2015 tentang Management Representative dan Manual Mutu

Pantai Seminyak, Bali
Selama tiga hari saya memberikan training tentang perubahan ISO 9001:2015, standar internasional sistem manajemen mutu yang terbaru, di kuta, Bali. 

Hadir dalam training yang diselenggarakan pada 27-30 Okrober 2015 ini sejumlah peserta dari berbagai kota Indonesia antara lain Jakarta, Cepu, Semarang dan Gresik.

Pada hari pertama peserta antusias mengikuti training di tempat yang biasanya untuk holiday. Mereka banyak mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan perubahan standar ISO 9001:2008 (versi lama) ke versi baru ISO 9001-2015.

Terdapat sejumlah perubahan isi ISO 9001-2015. Perubahan ini telah saya rangkum dalam file Perubahan Isi ISO 9001-2015.

Dari sekian banyaknya perubahan ada dua perubahan yang menjadi perhatian dari peserta training.

- Pertama: Management representative (MR) atau wakil management mutu (WMM). 
ISO 9001-2015 tidak lagi mewajibkan adanya seorang management representative. Dengan kata lain, management representative tidak harus satu orang. "Management representative" bisa ditunjuk atau didelegasikan kepada jajaran manajemen secara merata agar penerapan ISO 9001:2015 tidak hanya dijalankan seolah-olah oleh satu orang, melainkan oleh segenap jajaran manajemen.
Melalui perubahan yang satu ini, pimpinan puncak dituntut oleh standar ISO 9001;2015 memiliki komtmen penuh atas kendali penerapan sistem manajemen mutu secara konsisten.

- Kedua: Manual mutu (quality manual) 
Sekarang ISO 9001:2015 tidak mensyaratkan organisasi membuat manual mutu (quality manual).
Menurut saya, manual mutu merupakan satu-satunya dokumen yang jarang disentuh oleh karyawan kecuali saat audit eskternal.

ISO 9001:2015 memberikan keleluasaan kepada organsasi menulis atau mendokumentasikan kebijakan-kebijakannya ke dalam dokumen yang cocok dengan dokumen organisasi.


Group discussion at BerryBiz Hotel
Kedua topik itu merupakan diskusi yang panjang lebar. Tentu saja pertanyaan tidak hanya seputar ke dua topik di atas, melainkan masih banyak lagi pertanyaan yang diajukan misalnya soal knowledge management, dokumentasi, konteks internal dan eksternal serta beberapa istilah-istilah baru.

Selain topik di atas masih ada lagi pembahasan dalam training yang panjang lebar dan membutuhkan waktu diskusi yang lama yakni manajemen risiko ISO 9001-2015. Untuk memahami manajemen risiki ISO 9001-2015 saya mengadakan workshop. Workshop manajemen risiko dilaksanakan keesokan harinya atau pada hari ke dua training.

Setelah training di hari pertama selesai, malamnya kami bergegas mengunjungi tempat-tempat wisata di kuta seperti pantai kuta, termasuk tempat oleh-oleh khas Bali. Setelah berbelanja oleh-oleh, kami berjalan sepanjang beach-walk bali menyusuri pantai kuta. Kebetulan malam itu berbarengan dengan perayaan Halloween. Di sana ramai sekali dengan "hantu-hantu".

Lalu kami kembali ke hotel tempat kami menginap, BerryBiz sunset road dan lelah.

Workshop Manajemen Risiko
Keesokan harinya, hari kedua, saya menerangkan manajemen risiko ISO 9001:2015 melalui metode workshop. Saya membagi grup workshop. Setiap grup saya bagikan materi workshop untuk dipelajari dan didiskusikan dengan sesama peserta. Pada akhir sesi hasil diskusi grup dipresentasikan

Lama waktu workshop manajemen risiko setengah hari.  Selesai dengan workshop segera kami menuju pantai Seminyak. Di sana kami menikmati terbenamnya matahari sambil makan malam.

Hari ketiga (hari terakhir) sesi training membahas evaluasi dan tanya jawab, termasuk tahap-tahap implementasi ISO 9001;2015 dan cara upgrade sistem. Nah, sesi ini yang cukup lama dan alot. Saya senang sebab bisa banyak belajar dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

Sunset Seminyak
Dari kesan-kesan yang saya terima dari peserta training, training and workshop di Kuta, Bali ini memberikan kepuasan tersendiri bagi mereka yakni, tidak saja hanya belajar, melainkan juga bisa rekreasi!  Dengan demikian, kepala tidak hanya penat dengan informasi ISO!





Baca juga:

No comments:

Post a Comment