Bagi perusahaan, ISO dinilai penting agar perusahaan memiliki standar, sehingga memiliki daya saing dalam berbisnis.
Lantas, bagaimana dengan sektor lain, seperti lembaga kegamaan, perlukah menerapkan ISO 9000? Memang amatlah jarang kita mendengar jika ISO 9000 diterapkan di lembaga keagaamaan. Lantas, adakah lembaga keagamaan yang menerapkan ISO 9000?
Selamat merayakan hari raya idul fitri 1438 H buat pembaca blog yang budiman.
Baca juga
Usut punya usut, ternyata sebuah Masjid yang terletak di bilangan Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, telah menerapkan ISO 9001:2008. Masjid tersebut bernama Masjid Al-Ikhlash Jatipadang. Masjid itu memperoleh sertifikat ISO 9001: 2008 ada 2011. Sertifikasi dilakukan oleh lembaga sertifikasi yang bernama Inter national Standards Certifications (ISC), Sydney, Australia. Dan menariknya, konon kabarnya, ini adalah Masjid pertama di dunia yang telah meraih sertifikat ISO 9000.
Lantaran baru pertama kali ditemukan model standarisasi ISO 9001:2008 pada lembaga keagamaan, maka oleh lembaga sertifikasi ISC , di Masjid Al-Ikhlash Jatipadang dilakukan Sistem Manajemen Mutu yang dibuat khusus untuk kegiatan di Masjid pada umumnya, dan Masjid-Ikhlash Jatipadang, khususnya.
Komitmen mengimplementasi ISO9001:2008
Merealisasikan sebuah keinginan memang butuh pemikiran yang matang. Seperti halnya ketika Ketua Umum Masjid Al-Ikhlash Jatipadang H. Budi Suhirman, menyampaikan ide untuk mengimplementasikan ISO 9001:2008 di Masjid Al-Ikhlash Jatipadang. Sudah barang tentu, gagasan yang terkuak dalam benak H. Budi telah melalui pemikiran yang matang.
Budi mengakui, pemikiran terhadap implementasi ISO, terutama dilatarbelakangi perhatian (awareness) bahwa ISO merupakan salah satu alat untuk menuju sistem manajemen mutu yang lebih baik. “Meskipun pada umumnya ISO diterapkan pada lembaga dan perusahaan, namun akan bermanfaat jika diterapkan di Masjid. Apalagi, belum ada lembaga keagaamaan yang bersertifikat 9000,” ujar Budi berterus terang ketika ditemui Quality Club di Sekretariat Masjid Al- Ikhlash Jatipadang.
H. Budi Suhirman yang didampingi Sekretaris Umum/Management Refresentative Ir. Rahadi Mulyanto, menambahkan, oleh sebab itu melalui penerapan ISO 9001:2008 diharapkan pelanggan__dalam konteks Masjid adalah jamaah___memiliki tingkat kepuasan atas pelayanan yang diberikan oleh manajemen Masjid. “Bisa digambarkan, secara umum keuntungan penerapan ISO 9001:2008 dalam manajemen Masjid antara lain; dokumentasi yang lebih baik, pengendalian lebih teratur, koordinasi kerja lebih baik, ketidaksesuaian terdeteksi dengan baik, konsistensi mutu terjaga, kepercayaan jamaah meningkat, disiplin untuk mencatat lebih tinggi, dan peluang perbaikan lebih banyak,” tegas Budi.
Akhirnya, Budi menyambung ucapannya, setelah menguraikan dengan detail tentang pemikiran dan latar belakang untuk menerapkan ISO, dalam Rapat Kerja Pengurus Masjid Al- Ikhlash Jatipadang periode 2011-2015, menetapkan secara bulat bahwa Masjid Al-Ikhlash Jatipadang memiliki komitmen untuk mengimplementasi ISO 9001:2008.
Melalui proses panjang
Jalan menuju sebuah perbaikan memang Membutuhkan proses panjang. Begitu pun ketika Masjid Al-Ikhlash Jatipadang menuju sebuah tujuan yang namanya ISO 9001:2008. Untuk keperluan tersebut, seperti diakui H. Budi Suhirman, sejak Oktober 2010 telah dilakukan persiapan mplementasi ISO 9001:2008 yang meliputi rapat persiapan, pelatihan tentang konsep dan persyaratan ISO 9001:2008 serta audit internal, penyusunan dan penetapan dokumen-dokumen yang terkait, seperti Manual Mutu, Prosedur Mutu, Instruksi Kerja beserta formulirnya, proses audit mutu internal, serta rapat tinjauan manajemen.
“Saat audit eksternal, audit dilakukan oleh auditor dari ISC Rickamn J Mather. Bersama Tim ISC di lapangan menguji layak tidaknya implementasi ISO 9001:2008 di Masjid Al-Ikhlash Jatipadang,” ujar Sekretaris Umum/Management Refresentative Ir. Rahadi Mulyanto menyambung ucapan H. Budi Suhirman.
H Budi Suhirman dan Rahadi Mulyanto merasa beryukur, pada close audit, Rickamn J Mather menyampaikan sebuah berita gembirabahwa Lembaga Sertifikasi ISC merekomendasikan Masjid Al-Ikhlash Jatipadang berhak dan lulus mendapat Sertifikat ISO 9001:2008.
Dan menariknya, lantaran ini merupakan lembaga keagaaman pertama yang memperoleh ISO 9001:2008, Rickamn J Mather mengungkapkan rasa harunya. “Bahkan, sebagai ungkapan rasa harunya, dia (Rickamn J Mather) menyampaikan donasi infaq untuk Masjid Al-Ikhlash Jatipadang,” ucap Budi seraya menambahkan, kemungkinan besar Masjid Al-Ikhlash Jatipadang merupakan lembaga keagamaan pertama di dunia yang menerapkan ISO 9001:2008.
Semua bagian
Ruang lingkup, sambung H, Budi Suhirman, penerapan ISO 9001:2008 di Masjid Al-Ikhlash Jatipadang meliputi semua bagian yang tercantum dalam struktur organisasi Masjid, yaitu:
1.Sekretariat yang meliputi
a. Biro Rumah Tangga dan Hubungan Masyarakat
b. Biro Koordinasi Program Kerja dan Kerjasama Eksternal
2. Bidang I (Pendidikan dan pelatihan)
a. Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (KB-TKIT)
b. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA)
3. Bidang II (Ibadah, Dakwah, Pelayanan Umat)
4. Bidang III (Ekonomi dan Keuangan)
5. Bidang IV (Pengembangan dan Pengawasan)
6. Unit Pemberdayaan Perempuan (UPP)
7. Unit Pelayanan Kesehatan (UPK)
8. Unit Pengelolaan Zakat (UPZ)
9. Unit Informasi dan Komunikasi
10. Lembaga Pendidikan dan Latihan Al Qur’an (LPLQ)
11. Himpunan Pemuda Pelajar Masjid Al-Ikhlash (HIPPMASH)
Budi Suhirman kembali mengemukakan, penerapan ISO 9001;2008 di Masjid Al-Ikhlash Jatipadang menjadi bentuk kesungguhan pengurus Masjid Al- Ikhlash Jatipadang dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai Takmir Masjid yang amanah dan profesional. (Wan/Zul)
Baca juga
No comments:
Post a Comment