Sesungguhnya standar ISO tidak membakukan format atau bentuk baku dari suatu SOP. Bentuk atau format SOP diserahkan kepada perusahaan masing-masing sesuai dengan kebijakan yang ditentukan oleh manajemen perusahaan.
Meski demikian, orang sering bertanya bagaimana cara membuat SOP yang baik dan sesuai dengan ketentuan ISO?
Ambil contoh membuat SOP Pembelian. Biasanya pada proses pembelian terdapat unit kerja lain yang terlibat dengan proses pembelian, yakni departemen Warehouse. Bagian ini terlibat dalam proses pengadaan barang khususnya kegiatan penyimpanan barang setelah barang yang dibeli datang.
Apa kamu punya pengalaman membuat SOP? Dalam kasus di atas, apa sebaiknya dibuat SOP terpisah atau cukup dibuat satu SOP saja?
Jika kamu punya pengalaman membuat SOP (SOP apa pun itu), share ke saya di twitter @zulnasution dengan #MembuatSOP
Baca juga:
- Format Prosedur ISO atau SOP
- Ini Maksudnya Mengelola Knowledge ISO 9001:2015
- Penjelasan Risk based thinking ISO 9001 versi 2015
No comments:
Post a Comment