Link

08 March 2019

Ini Dia Cara Mengukur Kepuasan Pelanggan Menurut ISO 9001:2015

Pelanggan yang puas akan kembali lagi. Kira-kira itu yang ingin dicapai standar internasional ISO 9001. Memuaskan pelanggan merupakan kewajiban setiap perusahaan agar pelanggan kembali memberikan order atau menggunakan jasa perusahaan dan membuat perusahaan tetap eksis di persaingan global.

Persyaratan ISO 9001:2015 yang mengatur perihal kepuasan pelanggan bunyinya sebagai berikut:
"Organisasi harus memantau persepsi pelanggan pada tingkatan untuk dapat menilai seberapa jauh kebutuhan dan harapan pelanggan telah terpenuhi. Organisasi harus menentukan metode untuk memperoleh, memantau dan meninjau informasi"
Maksud dari persyaratan ini agar manajemen perusahaan senantiasa fokus pada umpan balik pelanggan dan mengevaluasi kepuasan pelanggan. Tujuannya menentukan peluang-peluan untuk melakukan perbaikan. Hal Ini memberikan pendekatan dalam memahami persepsi pelanggan tentang produk dan layanan perusahaan dan untuk mengetahui seberaapa jauh kebutuhan dan harapan telah dipenuhi.

Banyak cara yang diusulkan oleh ISO 9001:2015 untuk memperoleh feedback pelanggan. Metode yang saya kutip dari buku ISO 9001:2015 for Small Enterprises – What to do ? sebagai berikut.

a) opinion surveys
b) customer communication
c) customer data on delivered products or services quality
d) market-share analysis
e) compliments
f) complaints
g) warranty claims
h) dealer reports
i) social media, such as web sites and message boards
j) invoice queries
k) published information, such as in newspapers or journals.


Metode lain yang tidak disebutkan di atas dapat pula digunakan. Salah satu metode itu saya dapat dari sharing seorang anggota QualityClub, forum ISO 9000 via WhatsApp Group, yang menceritakan pengalamannya:
Saya bekerja di salah satu principal sebagai internal control (auditor). Salah satu ruang lingkup pemeriksaan yaitu hasil Kunjungan outlet yg di input kedalam sistem oleh Salesman.
Auditor melakukan Visit ke outlet untuk memastikan apakah salesman sudah input sesuai dengan keadaan yang sebenarnya atau tidak. Lalu pada saat Auditor melakukan Kunjungan ke outlet itu, ia sekaligus bertanya perihal kepuasan pelanggan. Dokumentasi kami cukup dari foto dan kertas kerja hasil visit tersebut.
Baca juga:

No comments:

Post a Comment