Link

31 October 2021

Ini Dia Tabel Isu Internal dan Eksternal ISO 9001:2015


Kita harus mengenal isu internal dan isu eksternal pada perusahaan di tempat kita bekerja. Hal ini disyaratkan dalam standar ISO 9001:2015, klausul 4.1 Memahami Organisasi dan Konteks organisasi.

Saya kutip persyaratan lengkap ISO 9001:2015 terkait konteks organisasi yang berbunyi:
4.1 Memahami organisasi dan konteksnya
Organisasi harus menentukan masalah internal dan eksternal yang relevan dengan tujuan dan arahan stratejik yang dapat berpengaruh pada kemampuan untuk mencapai hasil yang diinginkan dari sistem manajemen mutu. Organisasi harus memantau dan meninjau informasi tentang isu internal dan eksternal.

Sumber: SNI ISO 9001:2015 


Masalah internal dan eksternal seringkali disebut sebagai isu internal dan eksternal. Maksud dari persyaratan  ini adalah untuk memahami isu internal eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis dari organisasi tempat kita bekerja.

Informasi tentang isu internal dan eksternal dapat diperoleh dari berbagai sumber.  Kita bisa mengetahui isu internal dan eksternal dengan menelaah dokumen perusahaan atau mengkaji hasil rapat dengan pelanggan atau pihak lain yang relevan.


Baca juga: Online Training Auditor Internal ISO 9001:2015 


ISU INTERNAL

Contoh isu internal misalnya berhubungan dengan:

  1. Kinerja organisasi 
  2. Sumber daya atau sarana dan prasarana (selaras dengan ISO 9001:2015, klausul 7.1.3) 
  3. Kondisi lingkungan kerja operasional (selaras dengan ISO 9001:2015, klausul 7.1.4)
  4. Knowledge organisasi  (selaras dengan ISO 9001:2015, klausul 7.1.6)
  5. Berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM) misalnya kompetensi, struktur organisasi, perilaku dan budaya perusahaan
  6. Faktor operasional seperti proses produksi atau jasa perusahaan , pemantauan kepuasan pelanggan, proses pengadaaan barang dan kegiatan operasional yang lain.

ISU EKSTERNAL

Contoh isu eksternal misalnya berhubungan dengan:

  1. Faktor politik: stabilitas politik, investasi, infrastruktur, tarif, dll
  2. Faktor ekonomi: situasi ekonomi, nilai tukar uang, inflasi, kemudahan kredit, dll
  3. Faktor sosial: tingkat pengangguran, tingkat pendidikan, hari libur, pandemi covid-19, dll
  4. faltor teknologi: penggunaan material baru, paten, kode etik profesional, perkembangan teknologi baru, dll
  5. Faktor market: market share, supply chain, dll 
  6. Faktor peraturan perundangan: tingkat kepatuhan organisasi, dll
Berbagai cara untuk mempresentasikan atau mendokumentasikan isu internak dan eksternal, misalnya dengan SWOT Analisa atau PESTLE. 

Saya tampilkan contoh simple isu internal dan eksternal yang bukan SWOT dan PESTLE, tapi dengan membuat tabel dengan tiga kolom.  Contoh tabel lihat di bawah ini.

Tabel isu internal dan eksternal ISO 9001:2015 di atas merupakan lampiran dari manual mutu atau pedoman mutu. 

Baca juga:




4 comments:

  1. terimakasi banyak bapak. artikel anda sangat membantu saya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih telah berkunjung ke blog dan semoga blog ISO ini bermanfaat buat pekerjaan Anda.

      Delete
  2. Terima kasih untuk artikel yang bermanfaat ini pak Zulkifli.
    Izin bertanya pak, pada audit internal di kami ada permintaan dari auditor internal ke auditee bahwa isu internal eksternal itu harus di buatkan rncana tindakannya dan dikontrol efektifannya.
    Apakah harus sampai seperti itu pak ? dan seperti apa jika memang harus dikontrol tingkat efektif-nya ?
    Mengingat keterlibatan banyak bagian untuk dokumen ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih telah berkunjung ke blog saya.

      Ya, betul. Isu internal dan eksternal sebaiknya dibuat rencana tindakan dan kontrol keefektifannya.
      Caranya adalah sbb:

      Setiap isu, baik internal dan eksternal, sebaiknya diteruskan ke tabel risiko (saya tidak tahu nama dokumen risiko di tempat Anda). Biasanya dalam tabel risiko itu nanti ada penentuan risiko (frekuensi dan severity). Jika risiko ternyata tinggi, maka perlu ada tindakan, dst.

      Jadi, isu internal dan eksternal bersambungan dengan risk register atau tabel risiko.

      Delete