30 April 2024
Safety Induction di Stadion, Unforgotten Supporrters
06 March 2024
Buku Manajemen Risiko K3 yang perlu dibaca!
Saya merekomendasikan buku ini untuk dibaca, khususnya bagi Anda yang tengah membangun sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di perusahaan. Buku ini sangat membantu.
Sistem manajemen K3, termasuk ISO 45001 berfokus pada pengelolaan risiko K3. Melalui pengelolaan risiko yang baik, sistem manajemen perusahaan akan mudah dikelola secara terstruktur. Dengan buku ini Anda dapat memhami manajemen risiko K3, identifikasi bahaya K3 dan pengendaliannya.
Bahasa yang ditulis buku ini pun mudah dipahami, terdapat ilustrasi gambar serta tabel. Buku dapat dibeli secara online.
11 February 2023
Ini Dia Buku K3 Online - Free
05 February 2023
Indonesia Best Companies in HSE Management
Sistem manajemen K3 itu penting. Banyak benefit bila memiliki program K3 antara lain mengurangi risiko kecelakaan kerja atau cedera karyawan, mengurangi biaya pengobatan, meningkatkan produkvitas, dll.
Kemarin saya membaca majalah SWA edisi Februari 2023 dan isinya menarik. Manajemen SWA menghadirkan berita "Indonesia Best Companies in HSE Management"
Majalah ini menyaring perusahaan-perusahaan terbaik Indonesia di bidang keselamatan dan kesehatan kerja (HSE).
Jurinya dari berbagai latar belakang, ada guru besar K3 Universitas Indonesia, direktur lembaga penilaian, dan banyak lagi.
Kriteria penilaian terhadap 7 aspek: kepemimpinan, strategi, pemangku kepentingan, pekerja, operasi, hasil, dan pengukuran.
Menarik membaca kisah para Champion membangun sistem dan budaya K3. Kita bisa mengambil hikmah dengan membaca pengalaman para juara dalam mengelola K3 di perusahaan masing-masing.
11 September 2021
Video Tinjauan Manajemen ISO 45001, penting untuk diketahui tim K3
Tinjauan manajemen ISO 45001 adalah suatu kegiatan untuk mengkaji ulang seberapa jauh sistem perusahaan sesuai dengan aturan standar keselamaatan dan kesehatan kerja (K3) ISO 45001.
Kegiatan ini merupakan tanggung jawab manajemen puncak atau pimpinan perusahaan. Pimpinan wajib mengevaluasi sistem manajemen K3 berbasis ISO 45001 di perusahaan yang ia pimpin. Perlu perbaikan bila terdapat kekurangan di sana sini. Sebab itu, supaya sukses, kegiatan tinjauan manajemen wajib melibatkan seluruh unit kerja dalam perusahaan.
Tinjauan manajemen wajib dilakukan secara berkala atau dalam interval tertentu sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Sebagai pendahuluan tentang pemahaman kegiataan tinjauan manajemen, simak video webinar QualityClub tetang Tinjauan Manajemen ISO 45001 di bawah ini. Ada juga contoh notulen rapat tinjauan manajemen. Jangan lupa, subscribe...!
Simak juga video
Webinar Audit Mutu Internal
link website ISO 45001:2018
27 March 2021
ISO 45001: Perusahaan wajib lakukan sistem tanggap darurat dan evaluasi berkala
- kejadian alam, seperti angin puting beliung, banjir, gempa bumi, atau badai;
- aksi unjuk rasa atau teroris;
- tumpahan atau emisi bahan berbahaya seperti cairan atau gas;
- kebakaran, ledakan atau bangunan runtuh;
- insiden medis seperti cedera, serangan jantung, atau penyakit lainnya.
26 December 2020
Buku Bagus tentang Keselamatan Kerja ISO 45001
Buku ini lumayan penting untuk dibaca, khususnya buat perusahaan yang tengah mengembangkan sistem manajemen keselamatan kerja K3 ISO 45001.
Judul buku "ISO 45001:2018 Occupational health and safety management systems" merupakan buku resmi yang dirilis lembaga standardisasi internal ISO dan UNIDO.
Sebenarnya buku pegangan ini ditujukan bagi perusahaan kecil menengah (small organization). Meski demikian, perusahaan besar dapat jua menggunakan buku panduan ini
Buku memuat penjelasan dan petunjuk praktis dalam penerapan sistem kesehatan dan keselamatan kerja K2 di perusahaan. Penjelasan klausul demi klausul diuraikan dalam buku yang disusun oleh komite teknis ISO/TC 283.
Materi training yang saya buat (materi training awareness ISO 45001 Sintegral Consultant) banyak merujuk pada buku resmi ISO ini.
24 December 2020
ISO 45001 - Isu Internal dan eksternal, Ini Penjelasannya
Berbagai faktor dapat mempengaruhi kinerja suatu organisasi, baik itu berasal dari internal atau faktor internal maupun faktor eksternal. Dalam konteks standar K3 terbaru SNI ISO 45001, faktor internal dan eksternal yang berdampak pada kinerja organisasi, khususnya kinerja sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3), disebut sebagai isu internal dan eksternal.
Menentukan isu internal dan eksternal artinya organisasi melakukan kajian hal-hal yang dapat membantu atau menjadi kendala tujuan diterapkannya sistem manajemen keselamatan kerja berbasis standard SNI ISO 45001 (pengganti standard OHSAS 18001)
Persyaratan standard SNI ISO 45001:2018, standar yang dikenal dengan sebutan ISO Keselamatan Kerja ini, pada klausul 4.1 menyatakan ketentuan sebagai berikut:
4.1 Memahami organisasi dan konteks organisasi
Organisasi harus menentukan isu internal dan eksternal yang relevan dan yang berpengaruh pada kemampuan untuk mencapai hasil yang di-harapkan dari penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3)
Dari elemen SNI ISO 45001 klausul 4.1 di atas, berbagai cara dapat dilakukan untuk menentukan isu internal dan eksternal. Organisasi dapat menentukan pilihan cara yang sesuai. Metode yang kerap digunakan misalnya SWOT atau cara lain yang lebih mudah misalnya dengan menggunakan metode pertanyaan "What if".
Contoh isu internal dan eksternal dapat dilihat pada tabel berikut ini:
ISU INTERNAL
ISU EKSTERNAL
|
19 December 2020
ISO 45001 Menuntut Kejelasan Tugas dan Wewenang
Berikut ini hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam kaitan dengan tugas dan tanggung jawab menurut ISO 45001:
- Tugas, tanggung jawab dan wewenang setiap personil yang berhubungan dengan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja ISO 45001 harus diidentifikasi dan dikomunikasikan.
- Menetapkan tanggung jawab dan wewenang kinerja SMK3 kepada manajemen puncak secara teratur
- Memastikan setiap personil memahami perannya dalam SMK3
29 November 2020
Kebijakan K3 sesuai ISO 45001:2018
Komitmen manajemen merupakan kunci sukses penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sesuai standar internasional ISO 45001:2018.
Manajemen dituntut berkomitmen dan konsisten dalam penerapan K3 yang salah satunya yaitu membuat kebijakan K3.
Kebijakan K3 adalah seperangkat prinsip yang dinyatakan sebagai komitmen manajemen puncak. Kebijakan K3 menguraikan arah jangka panjang perusahaan dalam mendukung memperbaiki kinerja K3. Kebijakan K3 harus spesifik dan fokus pada isu-isu K3 yang spesifik guna menjaga keselamatan dan kesehatan para pekerja, termasuk perbaikan kinerja K3 perusahaan yang berkelanjutan.
Kebijakan K3 yang sesuai dengan ISO 45001:2018 bisa di-download, klik gambar di bawah ini:
Persyaratan ISO 45001 tentang kebijakan K3 bisa di baca di sini
Baca juga:
21 March 2020
Setelah ISO 45001 terbit, bagaimana dengan OHSAS 18001?
20 July 2014
Telah terbit Draft ISO 45001 (OHSAS 18001 versi ISO)
Standar OHSAS 18001 bukan diterbitkan oleh lembaga internasional ISO, melainkan disusun oleh lembaga-lembaga diluar ISO.
Kini ISO telah menerbitkan standar internasional yang mirip dengan OHSAS 18001, nama standar: ISO 45001.
Nama lengkap standar ini "ISO 45001: Occupational health and safety management systems - Requirements"
Standar ISO 45001 memuat persyaratan sistem manajemen keselematan dan kesehatan kerja (SMK3). Isi standar internasional mirip dengan OHSAS 18001. Standar ISO ISO 45001 disusun dengan mengacu ada menggunakan referensi OHSAS 18001;2007
Nantinya perusahaan dapat menerapkan standar ISO 45001 dan memperoleh sertfikat ISO 45001 jika semua ketentuan ISO 45001 telah dipenuhi.
Saat ini standar ISO 45001 masih draft awal. Rencan penerbitan standar ISO 45001 masih lama, diperkirakan akan dirilis pada Oktober 2016. Meski demikian, ikuti perkembangan ISO 45001 (OHSAS Versi ISO) di blog ini.
Baca juga:
- Bagaimana isi ISO 45001 (OHSAS Versi ISO)?
- Sebentar Lagi Terbit ISO 45001 (OHSAS Versi ISO)
- SMK3 Berbasis ISO 45001
- ISO 45001 Standar Keselamatan Kerja Masa Depan
28 April 2014
Sebentar Lagi Terbit ISO 45001 (OHSAS Versi ISO)
Standar ini diberi judul ISO 45001 Occupational health and safety management systems -Requirements.
Aplikasi ISO 45001 bermanfaat bagi perusahaan untuk mengurangi atau mencegah kecelakaan kerja yang dapat mengakibatkan cidera atau penyakit akibat kerja.
Saat ini standar 45001 masih dalam tahap draft.
Baca juga:
14 January 2012
Panduan Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18002:2008
Seperti diketahui OHSAS 18001 adalah sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik bagi pekerja, perusahaan maupun masyarakat dan lingkungan sekitar tempat kerja. Penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja OHSAS 18001 merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak aman yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.
Untuk mempelajari OHSAS 18001, sebaiknya membaca juga dokumen panduan OHSAS 18002:2008. Di dalam pedoman OHSAS 18002, persyaratan-persyaratan OHSAS 18001:2007 terdapat dalam dalam kotak, sedangkan di luar kotak adalah petunjuk penerapan OHSAS 18001.
Banyak manfaatnya jika Anda mempunyai dokumen ini. Silahkan download OHSAS 18002:2008
Baca juga:
08 October 2011
Artikel Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001
Sudah begitu banyak safety management system yang dikembangkan berbagai lembaga atau institusi di seluruh dunia. Misalnya di Indonesia. Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen dalam upaya menegakkan sistem keselamatan kesehatan kerja dengan menerbitkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) No. 05/Men/1996. Begitu juga negara Malaysia dan Thailand serta negara-negara lain. Pemerintah Malaysia menerbitkan UU K3 dan pemerintah Thailand merilis standar kesehatan keselamatan kerja TIS 18001.
Berbagai negara mengembangkan sistem manajemen keselamatan kerja dan kesehatan kerja ini dengan tujuan yang sama, yaitu sebagai panduan mengelola bahaya yang timbul akibat operasional perusahaan.
Banyaknya standard sistem manajemen keselamatan kerja yang berlaku di seluruh dunia mendorong timbulnya keinginan membuat standard K3 yang dapat digunakan secara global. Maka, terbitlah standard sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) OHSAS 18001.
Standard OHSAS 18001 disusun oleh OHSAS Project Group yang merupakan konsorsium 43 organisasi. Tim yang menerbitkan OHSAS ini membuat standar keselamatan dan kesehatan kerja dalam dua dokumen, pertama, OHSAS 18001, standar yang memuat persyaratan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja K3 dan ke dua OHSAS 18002, standard yang memuat panduan penerapan OHSAS 18001.
OHSAS 18001 memuat persyaratan-persyaratan yang sifatnya generik. Generik agar standar keselamatan dan kesehatan kerja ini dapat diaplikasikan oleh berbagai organisasi dengan sifat, skala kegiatan, risiko dan lingkup kegiatan organisasi. Organisasi, baik industri manufaktur maupun perusahaan jasa, dapat menerapkan sistem keselamatan kerja OHSAS 18001.
Elemen sentral OHSAS 18001 adalah manajemen risiko. Manajemen risiko mencakup aspek-aspek seperti penentukan konteks, identifikasi risiko, analisa risiko, evaluasi risiko, pengendalian risiko, komunikasi dan proses monitoring dan kaji ulang. Jadi, sebelum mengembangkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja OHSAS 18001 hendaknya dipelajari terlebih dahulu manajemen risiko.
OHSAS 18001 ditujukan kepada perusahaan yang ingin memiliki sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang berguna menghilangkan atau mengurangi tingkat risiko yang menimpa karyawan atau pihak-pihaklain yang terkena dampak operasional perusahaan, menerapkan dan memelihara sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja secara kontimyu serta melalukan sertifikasi atau self assesment.
Tujuan didirikan perusahaan diketahui meraih keuntungan (profit). Mencapai tujuan itu hanya bisa terealisasi jika memiliki sistem manajemen yang efektif. Banyak faktor yang mendukung tercapainya sistem yang efektif. Selain faktor teknologi dan mutu, berbagai faktor lain harus juga dipertimbangkan yakni faktor lingkungan dan aspek keselamatan dan kesehatan kerja.
Oleh karena itu, sistem kesehatan dan keselamatan OHSAS 18001 harus diintegrasikan dengan sistem manajemen perusahaan. SMK3 tidak boleh berdiri sendiri dan terpisah dari sistem manajemen perusahaan. Hal ini dipersyaratkan OHSAS 18001, sistem keselamatan dan kesehatan kerja wajib sejalan dengan visi dan misi perusahaan.
Tujuan penerapan OHSAS 18001 mengurangi dan mencegah kecelakaan kerja yang dapat mengakibatkan cidera atau kerugian materi dan sekaligus memberikan perlindungan kepada karyawan. Dampak positif penerapan OHSAS 18001 dapat mengurangi angka kecelakaan kerja. Apabila terjamin keselamatan, keamanan dan kesehatan selama bekerja, karyawan akan bekerja optimal dan akan berdampak terhadap barang atau jasa yang dihasilkan serta kepuasan pelanggan. Selain itu, dengan adanya jaminan K3 kepada karyawan, loyalitas kepada perusahaan meningkat. Bravo OHSAS!
Baca juga:
30 August 2011
Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS
Mengendarai mobil seperti pada foto sangat berba-haya dan mengancam keselamatan jiwa . Bukan hanya mengancam keselamatan sang pengendara mobil berwarna merah itu, tetapi juga keselamatan orang lain atau pengendara-pengendara lain disekitar mobil tersebut.
Para ahli keselamatan dan kesehatan kerja K3 menilai pengendara mobil merah itu menegambil tindakan yang tidak aman (unsafe act). Tindakan manusia yang tidak aman menyebabkan kecelakaan.
Kecelakan tidak hanya terjadi di jalan raya saja, melainkan juga kerap terjadi di tempat kerja. Setiap tahun terjadi kecelakaan kerja di berbagai perusahaan Indonesia dan tercatat telah banyak menelan korban jiwa.
Kecelakaan kerja terjadi akibat bekerja tidak hati-hati. Kecelakaan juga bisa terjadi karena kondisi tempat kerja mengundang terjadinya kecelakaan.
Kecelakaan kerja mengakibatkan kerugian, baik materi maupun non materi bagi tenaga kerja dan perusahaan. Kerugian materi akibat kecelakaan kerja bagi perusahaan terutama karena harus menanggung biaya pengobatan dan kompensasi untuk para karyawan yang terkena musibah kecelakaan kerja.
Di bebagai perusahaan Indonesia, aspek keselamatan dan kesehatan kerja belum menjadi prioritas. Hal ini disebabkan kurangnya kepedulian pengusaha Indonesia akan pentingnya aspek keselamatan dan kesehatan kerja K3.
Kelalailan perusahaan yang semata-mata berfokus pada keuntungan merupakan penyebab terjadinya kecelakaan. Padahal profit akan berkurang sejalan dengan terus terjadinya kecelakaan di tempat kerja.
Untuk mengantisipasi hal ini, perusahaan seharusnya menerapkan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang populer di Indonesia adalah manajemen K3 berbasis Permenaker /Men/1996 dan manajemen K3 berbasis OHSAS 18001. Selanjutnya tulisan ini fokus pada OHSAS 18001.
OHSAS singkatan dari Occupational Health and Safety Series atau sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (disingkat SMK3).
OHSAS 18001 disusun oleh sejumlah organisasi yang tergabung dalam OHSAS Project Group. Project group terdiri dari 43 organisasi dari 28 negara. Tim ini menerbitkan standar OHSAS 18001, standar internasional keselamatan kerja yang telah diterapkan berbagai organisasi dan diakui di seluruh dunia.
OHSAS 18001 merupakan standar generik. Generik artinya OHSAS dapat diterapkan oleh berbagai organisasi, baik kecil maupun besar.
Langkah-langkah menerapkan OHSAS hampir mirip dengan langkah-langkah menerapkan ISO 9001 (lihat: Mengapa ISO 9001?). dengan beberapa sedikit perbedaan.
Pertama-tama harus dibentuk tim implementasi.
Setelah tim terbentuk, lalu lakukan tinjauan awal. Tinjauan awal dimaksudkan sebagai dasar mengetahui kondisi K3 di perusahaan dan membandingkan dengan kondisi yang seharusnya menurut OHSAS 18001. Contoh tinjauan awal misalnya observasi, checklist, inpeksi atau wawancara.
Langkah selanjutnya melakukan identifikasi bahaya K3 yang terdapat atau berpotensi terjadi di dalam perusahaan. Pada sesi ini secara lengkap dinamakan tahap identifikasi, penilaian dan pengendalian risiko. Tahap ini bisa dilaksanakan oleh karyawan berpengalaman melakukan identifikasi bahaya keselamatan kerja K3 (ahli K3) atau menggunakan jasa konsultan OHSAS.
Langkah berikut mengimplementasikan OHSAS 18001. Dalam bagian ini termasuk mengadakan pelatihan kepada semua karyawan "awareness OHSAS 18001" atau OHSAS training, teknik-teknik audit, dan training-training K3 yang lain, misalnya menghadapi kondisi tanggap darurat, termasuk penyusunan dokumen atau tahap pendokumentasian.
Audit internal dan management review merupakan tahap akhir sebelum menuju sertifikasi manajemen kesehatan keselamatan kerja berbasis OHSAS 18001.
Penerapan K3 di perusahaan yang baik dan benar dijamin kecelakaan tidak terjadi atau kecelakaan dapat dikontrol seminimal mungkin. Setidaknya tidak ada lagi karyawan yang mengendarai mobil seperti mobil merah di atas.
Baca juga