04 August 2017

Cara mudah menuju ISO versi 2015 Terbaru

Tahun ini semakin banyak perusahaan yang melakukan up grade atau migrasi sistem manajemen mutu dari standar ISO 9001 - 2008 ke versi yang terbaru ISO 2015, apa saja langkah-langkah yang perlu dilakukan?

Sejumlah klien saya juga tengah melakukan persiapan migrasi ISO ini, salah satunya perusahaan teknologi informasi yang bergerak dibidang data center, berlokasi di gedung Cyber 2, Kuningan Jakarta Selatan. Perusahaan ini tengah mempersiapkan sertifikasi upgrade sistem manajemen mutu (SMM) ISO 9001 versi 2015 dan sertifikasi sistem manajemen keamanan informasi ISO 27001 versi 2013.

Dalam tulisan ini saya menceritakan langkah-langkah upgrade ISO 9001 - 2015 di perusahaan yang jumlah karyawannya tidak lebih dari 50 personil ini.

Saya menjelaskan langkah-langkah upgrade atau migrasi dari ISO 2008 ke versi ISO 2015 kepada tim ISO perusahaan:



1. Gap analisis. 
Gap analisis adalah langkah awal. Tujuan gap analisis untuk membandingkan kondisi aktual dengan persyaratan ISO 9001 versi 2015.
Tentu untuk melakukan gap analisis, standar SNI  ISO 9001 versi 2015 harus punya. Standar ini dua bahasa, english dan bahasa Indonesia. untuk mendapatkan standar ISO 2015 bisa baca di tulisan saya tentang ISO 2015

2. Training awareness ISO 9001 dan workshop risk management.
Langkah selanjutnya setelah gap analisis yakni training atau pelatihan tentang pesyaratan ISO 9001 version 2015 atau dikenal dengan training awareness. Workshop risk management juga dilakukan dalam training ini. Seperti diketahui, perbedaan mendasar standar lama dibandingkan standar baru adalah adanya manajemen risiko.

3. Up date dokumen ISO 
Dalam tahap ini setiap dokumen wajib di update dan disesuaikan dengan standar ISO 2015.  Sebenarnya tidak perlu ada banyak perubahan dokumen ISO yang lama. Justru dokumen yang sudah ada perlu ditambah dengan sejumlah dokumen yang disyaratkan oleh iso 9001-2015.
Proses up date dokumen merupakan tahap upgrade yang memakan waktu cukup lama dibandingkan tahapan yang lain.

4. Training auditor internal 
Berbarengan dengan up date dokumen, dilaksanakan training upgrade para auditor internal. Meski tidak banyak perubahan kegiatan audit dalam versi 2015, namun tidak ada salahnya saya lakukan training auditor internal dengan tujuan refresh pengetahuan dan teknik-teknik audit bagi para auditor internal.

5. Melakukan audit internal oleh para auditor internal.
Tahapan ini saya mendampingi para auditor internal melakukan kegiatan audit internal. Audit internal dilakukan sesuai jadwal audit yang telah disepakati. Pertama-tama kegiatan audit internal diawali dengan opening meeting. Lalu para auditor internal melakukan audit internal, selanjutnya menyusun laporan audit dan terakhir closing meeting audit internal.


6. Melaksanakan Tinjauan Management (Management Review)
Tahap ini dikenal juga dengan kegiatan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Tahap ini harus dilakukan sebelum dilakukan tahap sertifikasi.



7. Persiapan sertifikasi upgrade ISO 9001 2015
Tahapan sertifikasi upgrade adalah mempersiapkan semua dokumen yang nanti menjadi subyek audit oleh auditor eksternal. 


8. Sertifikasi Upgrade ISO 

Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam tahapan migrasi ISO.Untuk ukuran klien saya ini, yang karyawannya tidak lebih dari 50 orang, audit sertifikasi berlangsung selama 2-3 hari.


Untuk mempermudah tahapan migrasi ISO di atas, tim ISO perusahaan ini membuat WA grup ISO sebagai komunikasi antar tim ISO, termasuk saya di dalamnya.

Baca juga:







30 July 2017

Persiapan sertifikasi ISO 9001 versi 2015

Beberapa waktu yang lalu saya melakukan audit kepada salah satu klien untuk menilai seberapa siap perusahaan atau klien saya itu menghadapi proses sertifikasi ISO 9001 versi 2015.

Klien saya ini perusahaan manufaktur yang berlokasi di Balaraja, Tangerang Banten, memiliki jumlah karyawan kurang dari 100 pekerja.

Penerapan ISO 9001 versi 2015 di perusahaan ini telah berlangsung selama 5 bulan dan dalam waktu dekat akan menghadapi proses sertifikasi ISO 9001 versi 2015.

07 July 2017

Penjelasan Risk based thinking ISO 9001 versi 2015

Elemen utama ISO 9001 versi 2015 yaitu manajemen risiko dan peluang atau risk and opportunities. Konsep risk based thinking merupakan hal baru dalam ISO 9001 versi 2015.

Untuk mengenal lebih dalam risk based thinking ISO 9001 versi 2015, baca penjelasan dokumen resmi yang dirilis oleh ISO dengan judul  "Risk based thinking in ISO 9001:2015"

Penjelasan Risk based thinking ISO 9001 versi 2015 bisa di-donwload. Download  Risk based thinking in ISO 9001:2015, dokumen no 75,  via Download


Baca juga:

30 June 2017

Membuat SOP sesuai dengan ketentuan ISO

Membuat SOP (prosedur) merupakan kegiatan yang harus dilakukan sesuai dengan ketentuan ISO 9000, tapi bagaimana caranya?

Sesungguhnya standar ISO tidak membakukan format atau bentuk baku dari suatu SOP.  Bentuk atau format SOP diserahkan kepada perusahaan masing-masing sesuai dengan kebijakan yang ditentukan oleh manajemen perusahaan.

Meski demikian, orang sering bertanya bagaimana cara membuat SOP yang baik dan sesuai dengan ketentuan ISO?

Ambil contoh membuat SOP Pembelian. Biasanya pada proses pembelian terdapat unit kerja lain yang terlibat dengan proses pembelian, yakni departemen Warehouse. Bagian ini terlibat dalam proses pengadaan barang khususnya kegiatan penyimpanan barang setelah barang yang dibeli datang.

Apa kamu punya pengalaman membuat SOP? Dalam kasus di atas, apa sebaiknya dibuat SOP terpisah atau cukup dibuat satu SOP saja?

Jika kamu punya pengalaman membuat SOP (SOP apa pun itu),  share ke saya di twitter @zulnasution dengan #MembuatSOP


Baca juga:


27 June 2017

Ini Cara Identifikasi Pihak Berkepentingan dan Harapannya menurut ISO 14001:2015

ISO 14001:2015 mewajibkan adanya identifikasi pihak berkepentingan dan harapan-harapan pihak berkepentingan yang berhubungan dengan isu lingkungan hidup.

Pihak berkepentingan (interested party atau stakeholder) adalah individu atau organisasi  yang dapat mempengaruhi, dipengaruhi atau terpengaruh oleh suatu keputusan atau kegiatan (sumber ISO 9000).
Contoh-contoh pihak berkepetingngan lihat tabel.

Mengenal pihak yang berkepentingan dan sekaligus mengetahui kebutuhan dan harapan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap organisasi ini menjadi masukan pengembangan sistem manajemen lingkungan.

Apabila harapan pihak-pihak berkepentingan tidak dapat dipenuhi akan berisiko terhadap keberlangsungan usaha suatu organisasi.

Memenuhi syarat ini perlu dibuat tabel identifikasi pihak berkepentingan seperti di bawah ini:

Tabel Identifikasi Pihak Berkepentingan dan Harapannya

Sumber: SNI ISO 14004:2016 dengan sejumlah modifikasi

Tabel identifikasi pihak berkepentingan ISO 14001:2015 di atas merupakan contoh dan bisa dimodifikasi (ditambahkan) atau disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.

Baca juga:



26 June 2017

Kenapa ISO?

Which way should I go? That depends on where you are going (Alice in Wonderland)

Barangkali pernah baca quote di atas? Saya rasa, kutipan itu tepat untuk menjawab pertanyaan: apa tujuan perusahaan menerapkan ISO 9000?

Apakah penerapan ISO 9000 di tempat kita bekerja untuk keperluan tender, demi selembar sertifikat ISO atau mengikuti tren? Ataukah sistem manajemen mutu ISO 9000 yang dijalankan guna kepuasan pelanggan?

Jawabannya pasti beragam.

Kalau Anda punya alasan kenapa menerapkan ISO 9000, share ke saya di twitter @zulnasution dengan #KenapaISO