10 March 2024

Kejahatan siber judi online dan pinjaman ilegal

Setiap hari kita menggunakan internet mencari informasi guna mendukung pekerjaan.
Banyak sisi positif yang bisa kita dapatkan dari perkembangan teknologi digital. Selain membantu pekerjaan kita sehari-hari, melalui internet kita bisa membaca buku, berkomunikasi dengan siapa saja, bertransaksi dengan mudah,  dll. Singkatnya, teknologi digital membuat hidup lebih mudah.

Namun, selain sisi positif kemajuan teknologi digital ternyata mendorong maraknya kejahatan yang terjadi di dunia maya, sebut saja judi online atau pinjol ilegal. Beberapa waktu lalu saya menghadiri acara "Sinema Hak Digital" yang diselenggarakan Goethe-Institut, Jakarta. Acara ini menayangkan film dokumenter dari Indonesia, Filipina, dan Thailand tentang kejahatan siber di dunia maya.

Salah satu film yang ditayangkan (Indonesia) yaitu "Kelipat Duit Cepat di Internet" (Fast Money Folded on the Internet). Film dokumenter ini memaparkan bahwa teknologi digital menawarkan kenyamanan. Namun, muncul dua kenyataan yang kontras. Di satu sisi, ada iming-iming berbahaya untuk mendapatkan uang cepat melalui perjudian online dan pinjaman ilegal, sebuah jebakan digital yang menjerat kita yang tidak waspada. 

Film bisa ditonton via YouTube 

09 March 2024

ISO 9001:2015: Cara Menentukan Ruang Lingkup Sertifikasi ISO 9001

Ruang lingkup ISO 9001

Ada hal yang perlu dilakukan sebelum kita mengadopsi sistem manajemen mutu (SMM) ISO 9001. Pertama-tama kita perlu mendiskusikan secara internal ruang lingkup produk dan layanan yang akan akan menjadi obyek sertifikasi.  

Bagaimana cara menentukan ruang lingkup sertikasi ISO 9001?

Apa yang dimaksud dengan ruang lingkup (scope) sertifikasi? Saya berikan contoh sebagai beriku:. Sebuah grup perusahaan di Sumatera Selatan bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan kelapa sawit. Selain itu, grup perusahaan juga memiliki divisi tambang batu bara. 
Manajemen memutuskan, ruang lingkup sertifikasi iso 9001:2015 hanya tertuju di perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan kelapa sawit saja, tidak termasuk proses penambangan batu bara. Ini lah yang dimaksud dengan penentuan ruang lingkup sertifikasi ISO 9001:2015.

Ketentuan ruang lingkup tercantum dalam  ISO 9001:2015 klausul 4.3 Menentukan lingkup sistem manajemen mutu. Bunyi persyaratannya sbb:

ISO 9001:2015, klausul 4.3 Menentukan Lingkup Sistem Manajemen Mutu
"Organisasi harus menentukan batas dan aplikasi sistem manajemen mutu untuk menetapkan lingkupnya.

Ketika menentukan lingkup, organisasi harus mempertimbangkan:
a) isu internal dan eksternal yang diacu pada 4.1;
b) persyaratan pihak berkepentingan yang relevan yang diacu pada 4.2;
c) produk dan jasa organisasi.

Organisasi harus menerapkan seluruh persyaratan dari Standar ini bila dapat diterapkan dalam lingkup yang ditentukan pada sistem manajemen mutu.

Lingkup sistem manajemen mutu organisasi harus tersedia dan dipelihara sebagai informasi terdokumentasi. Lingkup ini harus menyatakan jenis produk dan jasa yang dicakup, dan memberikan pembenaran untuk hal apapun jika persyaratan Standar ini tidak dapat diterapkan diterapkan pada lingkup dari sistem manajemen mutu.

..."

Sumber ISO 9001:2015, 4.3

Menentukan ruang lingkup ada aturannya. Ruang lingkup yang disepakati wajib mempertimbangkan isu internal dan eksternal, persyaratan pihak-pihak  yang berkepentingan seperti regulator atau customer, termasuk produk dan jasa yang disediakan perusahaan. 

Kemudian,  menetapkan ruang lingkup juga sebaiknya mempertimbangkan hal-hal di bawah ini:
  • Infrastruktur (sarana dan prasarana) perusahaan 
  • Aktivitas dan lokasi perusahaan (dalam contoh di atas perusahaan hanya menentukkan 1 kebun sawit saja yang masuk dalam ruang lingkup sertifikasi dari 3 kebun sawit yang dimiliki)
  • Kebijakan dan strategi perusahaan 
  • Fungsi atau proses yang terpisah atau terpusat di satu lokasi (contoh perusahaan di atas, lokasi perkebunan adalah di Jambi, sedangkan kantor pusat di Jakarta) 
Ruang lingkup yang telah disepakati wajib didokumentasikan. Biasanya ruang lingkup ditulis dalam dokumen ISO yang namanya Manual Mutu. Contoh penulisan ruang lingkup bisa lihat di bawah ini:
  • Pelayanan Konsultasi dan Training Digital Marketing
  • Proses pengiriman barang Jawa dan Sumatra 
  • Desain, produksi dan distrubusi Peralatan Laboratorium 
  • Pelayanan jasa transportasi untuk mendukung ekosistem airline  
  • Management of higher education and academic services
Bagaimana dengan Anda. Apakah Ruang lingkup sudah disepakati? jika sudah, Anda bisa mulai pengembangan sistem ISO 9001 di perusahaan tempat Anda bekerja.

Baca juga:

06 March 2024

Buku Manajemen Risiko K3 yang perlu dibaca!

Buku manajemen risiko K3 yang perlu dibaca
Buku Manajemen Risiko dalam Perspektif K3 memberikan gambaran tentang wawasan dari prinsip manajemen risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).  

Saya merekomendasikan buku ini untuk dibaca, khususnya bagi Anda yang tengah membangun sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di perusahaan. Buku ini sangat membantu. 

Sistem manajemen K3, termasuk ISO 45001 berfokus pada pengelolaan risiko K3. Melalui pengelolaan risiko yang baik, sistem manajemen perusahaan akan mudah dikelola secara terstruktur.  Dengan buku ini Anda dapat memhami manajemen risiko K3, identifikasi bahaya K3 dan pengendaliannya. 

Bahasa yang ditulis buku ini pun mudah dipahami, terdapat ilustrasi gambar serta tabel. Buku dapat dibeli secara online.

Selamat membaca!

Baca juga:

05 March 2024

Buku Panduan ISO 21001:2018

Buku panduan ISO21001:2018


Bukan hanya industri manufaktur saja yang dapat mengadopsi standar internasional ISO, melainkan juga organisasi lain seperti lembaga pendidikan. Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan diperlukan sistem manajemen yang baik dalam suatu organisasi pendidikan untuk memastikan para murid, pelajar, atau mahasiswa mendapatkan apa yang mereka butuhkan.

Lembaga Internasional Standardisasi ISO telah merilis Standar yang mengatur sistem kualitas layanan pendidikan ISO 21001:2018: Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan (SMOP). Standar yang diterbitkan pada 2018 ini memberikan panduan organisasi pendidikan untuk mengembangkan dan menerapkan Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan (SMOP) dengan tujuan meningkatkan kepuasan pembelajar, penerima manfaat lain,  dan staf organisasi pendidikan melalui penerapan tata kelola yang efektif.

Standar  ISO 21001:2018 bersifat umum dan dapat diterapkan pada semua organisasi pendidikan yang menggunakan kurikulum dalam melakukan pengembangan kompetensi pembelajarnya melalui pengajaran, pembelajaran atau penilitian, terlepas dari jenis, ukuran, atau cara penyampaian produk dan layanan pendidikan yang diberikan.

Ada sebuah buku yang bisa membantu kita mendapatkan wawasan tentang  ISO 21001:2018. Buku ini memberikan gambaran bagi organisasi pendidikan untuk menerapkan Sistem manajemen Organisasi Pendidikan. Bahasa yang dituliskan mudah dipahami dan terdapat penjelasan-penjelasan yang terstruktur dan  memada. 

Klik Buku Panduan Penerapan SNI ISO 21001:2018 Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan

Baca juga:

04 February 2024

ISO 9001:2015 Memahami kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan

ISO 9001:2015, klausul 4.2 Memahami kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan

Karena pengaruh atau pengaruh potensial pada kemampuan organisasi untuk secara konsisten menyediakan produk dan jasa yang memenuhi persyaratan pelanggan serta peraturan dan perundang-undangan,

 Organisasi harus menentukan:

    1. pihak berkepentingan yang relevan dengan sistem manajemen mutu;
    2. persyaratan dari pihak berkepentingan yang relevan dengan sistem manajemen mutu

Organisasi harus memantau dan meninjau informasi tentang pihak berkepentingan ini dan persyaratan mereka yang relevan.

Sumber: SNI ISO 9001:2015

 
Memahami kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan
Mengidentifikasi pihak-pihak berkepentingan merupakan sebuah proses untuk memahami konteks organisasi (lihat ISO 9001: 2015 Konteks Organisasi)
 
Pihak-pihak berkepentingan yang dimaksud adalah orang atau organisasi yang dapat mempengaruhi. dipengaruhi, atau menganggap dirinya terpengaruh oleh suatu keputusan atau kegiatan.  Contoh pihak-pihak berkepentiingan antara lain pelanggan, karyawan, vendor (supplier), asosiasi, kompetitor , pemerintah (legislator), dan pihak-pihak lainnya. 

Mereka semua memiliki kepentingan terhadap perusahaan maka kebutuhan dan harapan mereka patut dipenuhi. Para pemangku kepentingan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap keberlanjutan perusahaan bilamana kebutuhan dan harapan mereka tidak dipenuhi.

Daftar pihak berkepentingan tidaklah  sama antara satu perusahaan dan perusahaan lainnya. Meski demikian, menjawab sejumlah pertanyaan di bawah ini dapat membantu mengenali dan menetapkan para pemangku kepentingan perusahaan tempat kita bekerja yakni :
  1. Apakah individu atau organisasi (pihak-pihak berkepentingan) memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan?
  2. Apakah individu atau organisasi memiliki kemampuan untuk menciptakan risiko dan peluang bagi perusahaan?
  3. Apakah individu  atau organisasi memiliki kemampuan mempengaruhi perusahaan melalui keputusan atau kegiatan mereka?
  4. Apakah individu atau organisasi mempunyai dampak penting pada pasar?
Pihak-pihak berkepentingan antara lain sebagai berikut:
  • customers;
  • end users or beneficiaries;
  • joint venture partners;
  • franchisors;
  • owners of intellectual property;
  • parent and subsidiary organizations;
  • owners, shareholders;
  • bankers;
  • unions;
  • external providers;
  • employees and others working on behalf of the organization;
  • statutory and regulatory authorities (local, regional, national or international);
  • trade and professional associations;
  • local community groups;
  • non-governmental organizations;
  • neighbouring organizations;
  • competitors.
(Sumber ISO 9001:2015 for Small Enterprises – What to do? Advice from ISO/TC 176)

Bagaimana cara menentukan kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan?
Sebenarnya banyak cara yang dapat dilakukan untuk menentukan pihak berkepentingan. Setidaknya ini beberapa cara yang bisa diadopsi dan diterapkan:
  • mengkaji peraturan perundangan misalnya oleh bagian Legal atau pihak yang ditunjuk mereview peraturan perundangan (ijin, lisensi, dll)
  • melakukan kajian kontrak pelanggan yang telah ditanda tangani
  • ikut berpartisipasi pada asosiasi yang relevan
  • benchmarking
  • market surveillance;
  • reviewing supply chain relationships
  • conducting customer or user surveys
  • kesepakatan dengan masyarakat sekitar
  • dll
Contoh tabel pihak-pihak berkepentingan  ISO 9001:2015 ini dapat diadopsi dan digunakan di perusahaan

Mengenali kebutuhan dan harapan para pihak berkepentingan merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015. Kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan berbeda dari satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Hal ini bergantung dari produk atau jasa yang disediakan perusahaan.

Selain itu kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan berubah dari waktu ke waktu sesuai perkembangan pasar. Sebab itu, ISO 9001:2015 mewajibkan kaji ulang kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan dalam kurun waktu yang telah ditentukan manajemen perusahaan agar sistem manajemen perusahaan selalu terus berkembang dan dinamis.

Baca juga

03 February 2024

ISO 9001: 2015 Konteks Organisasi (isu internal dan eksternal)


ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu - Persyaratan 

4. Konteks organisasi 

4.1 Memahami organisasi dan konteks organisasi  

Organisasi harus menentukan masalah internal dan eksternal yang relevan dengan tujuan dan arahan strategis yang dapat berpengaruh pada kemampuan untuk mencapai hasil yang diinginkan dari penerapan sistem manajemen mutu. Organisasi harus memantau dan meninjau informasi tentang isu internal dan eksternal. 

Sumber SNI ISO 9001:2015

Penjelasan

Konteks organisasi yang dimaksud dalam persyaratan ISO 9001:2015 megacu  permasalahan internal dan eksternal suatu organisasi atau perusahaan. Permasalahan internal dan eksternal atau biasa disebut sebagai isu internal dan eksternal merupakan aspek yang perlu dipertimbangkan dalam mengembangkan sistem manajemen mutu yang sesuai dengan ISO 9001:2015.

isu internal dan eksternal

Memahami konteks organisasi

Pertama-tama kita harus mengenal dan memahami konteks organisasi perusahaan tempat kita bekerja. Memahami konteks organisasi merupakan langkah penting dalam menjamin bahwa sistem manajemen mutu yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik perusahaan itu sendiri. Dengan memahami konteks organisasi dengan baik, kita dapat mengembangkan strategi yang tepat, menetapkan tujuan yang sesuai, dan mengidentifikasi risiko serta peluang yang dapat memengaruhi kinerja dan keberhasilan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan serta mematuhi persyaratan hukum dan regulasi yang berlaku.
 

Dari mana kita bisa tahu konteks organisasi perusahaan?

Informasi mengenai isu internal dan eksternal dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti melalui pertemuan dengan dengan pelanggan dan pihak berkepentingan yang relevan (stakeholder), publikasi profesional dan teknis, konferensi, pertemuan, dan asosiasi profesional. Isu internal dan eksternal bisa juga kita peroleh dari hasil kajian dokumen internal perusahaan.

Contoh isu internal dan eksternal 

Contoh isu internal dan eksternal yang yang mungkin relevan dengan konteks organisasi tempat Anda bekerja dapat mencakup hal-hal berikut di bawah ini.

Isu internal dapat meliputi isu-isu terkait:
  1. kinerja perusahaan secara keseluruhan;
  2. faktor sumber daya, seperti infrastruktur (sarana dan prasarana), lingkungan operasional, product knowledge
  3. kompetensi personil, perilaku dan budaya organisasi, hubungan antarpekerja
  4. faktor operasional seperti kemampuan proses atau produksi dan penyediaan layanan, tingkat kepuasan pelanggan;
  5. faktor tata kelola organisasi, seperti aturan dan prosedur pengambilan keputusan atau prrubahan struktur organisasi
  6. dll

Isu eksternal dapat meliputi isu-isu terkait:
  1. faktor ekonomi seperti nilai tukar uang, kondisi ekonomi nasional atau global, tingkat inflasi, ketersediaan kredit;
  2. faktor sosial seperti tingkat pengangguran lokal, tingkat pendidikan, hari libur dan hari kerja;
  3. faktor politik seperti stabilitas politik, infrastruktur, perjanjian perdagangan internasional;
  4. faktor teknologi seperti teknologi sektor baru, material dan peralatan, masa berlaku paten, kode etik profesi;
  5. faktor pasar seperti persaingan, termasuk pangsa pasar organisasi, produk atau layanan serupa, tren pemimpin pasar, stabilitas pasar, hubungan mata rantai pasokan (supply chain);
  6. faktor peraturan perundangan yang mempengaruhi operasional kerja seperti peraturan serikat pekerja dan peraturan tertentu terkait industri;
  7. dll

Dokumen konteks organisasi

Banyak cara mendokumentasikan konteks organisasi atau isu internal dan eksternal. Isu internal dan eksternal bisa dituangkan atau dibuat dengan metode SWOT analisa (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) atau menggunakan metode PESTLE analis (Political, Economic, Social, Technological, Legal, Environmental) dan cara-cara lain yang cocok bagi perusahaan.

Contoh mudah untuk menuangkan isu internal dan eksternal dalam rangka memehuni persyaratan ISO 9001:2015, klausul 4.1 Konteks Organisasi dapat dilihat pada tabel isu internal dan eksternal 

Lihat juga